Senin, 04 Januari 2010

Video Permainan Pembelajaran Matematika

Iseng-iseng mencari video di Youtube akhirnya saya mendapatkan video tentang seorang guru yang sedang membuat permainan tentang pelajaran matematika dengan menggunakan media uang dan gambar. Siapa tahu dapat anda gunakn dalam kegiatan pembalajaran. Video ini menggunakan bahasa Inggris. Saksikanlah!!!!!!

Read More ..

Penyebab Perubahan Benda

Ada banyak benda di sekitar kita. Benda-benda tersebut dapat mengalami perubahan. Penyebabnya bermacam-macam. Di antaranya, pemanasan dan pendinginan, pelapukan, perkaratan, maupun pembusukan. Sebagai contoh, sepeda baru lama-kelamaan menjadi kusam. Warnanya memudar dan tidak mengilap lagi. Apakah yang menyebabkannya? Mari temukan jawabannya dengan mencermati uraian berikut.


1. Pemanasan dan Pendinginan
Pemanasan dan pendinginan dapat menyebabkan perubahan pada benda. Perubahan tersebut berupa perubahan wujud. Lilin merupakan benda padat. Saat dipanaskan, lilin mengalami perubahan wujud menjadi cair. Perubahan seperti ini disebut pelelehan/peleburan. Saat didinginkan, lilin cair berubah wujud menjadi padat.
Perubahan seperti ini disebut pembekuan. Lilin dapat berubah menjadi cair karena pemanasan. Akan tetapi, lilin dapat kembali menjadi padat setelah didinginkan.
Perubahan pada lilin bersifat sementara. Contoh lainnya dapat kalian temukan pada es yang dipanaskan. Es yang dipanaskan akan mengalami pelelehan sehingga mengalami perubahan wujud. Es berubah wujud dari padat menjadi cair. Jika pemanasan dilanjutkan, air akan berubah wujud menjadi uap air. Uap air merupakan gas. Perubahan wujud benda dari cair menjadi gas disebut penguapan. Uap air yang mengalami pendinginan akan berubah wujud menjadi cair kembali. Peristiwa ini disebut pengembunan/kondensasi. Itulah sebabnya kalian dapat melihat embun di pagi hari. Embun berasal dari uap air yang mengalami pendinginan akibat suhu udara malam.
Selain jenis perubahan wujud di atas, masih ada perubahan yang lain. Perhatikanlah kapur barus yang tersimpan di dalam almari. Pernahkah kalian berpikir mengapa kapur barus itu habis? Ke manakah kapur barus itu pergi? Kapur barus merupakan benda padat. Saat dipanaskan, kapur barus akan berubah wujud menjadi gas. Perubahan seperti ini disebut sublimasi. Peristiwa sebaliknya, perubahan wujud dari gas menjadi padat, disebut deposisi.
Adanya perubahan wujud sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Melalui pemanasan dan pendinginan, manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Pembuat es memanfaatkan peristiwa pembekuan untuk membuat es. Oleh karena itulah kita mengenal kulkas. Kulkas membantu kita mengubah wujud benda dari cair menjadi padat. Sementara, petani garam memanfaatkan pemanasan untuk menghasilkan garam. Mereka memanaskan air laut sehingga menguap. Air habis menguap dan tersisalah garam. Garam dapat kita manfaatkan untuk memasak.

2. Perkaratan

Paku berubah warna karena adanya oksigen. Pada botol yang berisi air, paku akan berubah warna. Begitu juga botol yang tidak ditutup atau yang berisi udara dan air. Udara mengandung oksigen. Di dalam air juga terdapat oksigen yang terlarut di dalam air. Oksigen inilah yang menyebabkan paku berubah warna. Perubahan warna pada paku ini disebut perkaratan (korosi). Perkaratan dapat terjadi pada logam. Perkaratan ditandai dengan bercakbercak berwarna kuning kecokelatan. Perkaratan terjadi karena adanya reaksi antara logam dan oksigen. Reaksi ini dinamakan reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi membentuk karat (besi oksida). Sebagian besar reaksi oksidasi terjadi di udara lembap.


Logam mengalami perkaratan karena sifatnya yang mudah teroksidasi. Logam yang dapat berka rat contohnya seng, besi, dan baja. Perkaratan pada logam bersifat merugikan. Logam menjadi rapuh dan rusak. Oleh karena itu, perkaratan pada logam perlu dicegah. Salah satunya dengan cara pengecatan. Cat menutupi permukaan logam sehingga tidak terkena udara. Dengan begitu, udara tidak dapat merusak logam. Perhatikanlah pagar-pagar besi yang ada di sekitar kalian. Tahukah kalian mengapa pagarpagar besi itu dicat? Cat membuat pagar terlihat indah. Selain itu, cat dapat mencegah perkaratan pada pagar besi. Akan tetapi, perkaratan dapat terjadi jika cat mengelupas. Oleh karena itu, orang biasa nya melakukan pengecatan ulang. Apalagi jika
sudah banyak cat yang mengelupas.
Selain itu, perkaratan dapat dicegah dengan cara lain. Logam dapat dilapisi dengan plastik. Plastik merupakan bahan antikarat. Perkaratan logam dapat dicegah selama lapisan plastik tidak rusak. Logam juga dapat dilapisi dengan logam lain yang lebih tahan karat. Contohnya, krom, emas, dan timah. Timah digunakan untuk melapisi bagian dalam kaleng makanan. Bagian tersebut menjadi mengilap dan tidak mudah berkarat. Beberapa logam juga dapat digabung menjadi satu dan disebut aloi. Cara ini juga dapat mencegah terjadinya perkaratan pada logam. Contohnya adalah penggabungan baja, krom, dan nikel. Hasilnya berupa stainless stell. Stainless stell merupakan logam antikarat.

3. Pembusukan
Kalian tentunya sudah tidak asing dengan peristiwa pembusukan. Berbagai jenis makanan dapat mengalami pembusukan. Buah, daging, dan sayur mudah membusuk. Apalagi jika diletakkan di tempat terbuka. Misalnya, diletakkan di atas meja. Berbeda jika makanan disimpan di dalam kulkas. Makanan akan lebih awet dan tidak cepat membusuk.
Pembusukan makanan dapat kita ketahui dari tanda-tandanya. Makanan biasanya berubah warna dan berbau. Makanan juga berlendir dan lembek. Makanan busuk menjadi tidak enak dimakan.
Pembusukan makanan disebabkan oleh proses penguraian yang dilakukan mikroba.
Mikroba dapat berupa jamur dan bakteri. Mikroba hidup di air dan udara. Oleh karena itu, makanan di tempat terbuka mudah membusuk. Begitu juga makanan basah seperti buah atau kue. Pembusukan makanan bisa dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya sudah kalian lakukan, yaitu dengan pengeringan. Makanan kering lebih tahan lama daripada makanan basah. Hal ini karena mikroba lebih mudah hidup di tempat basah daripada kering. Pengeringan menyebabkan kadar air dalam makanan berkurang. Makanan menjadi tidak lembap. Selain itu, makanan dapat diawetkan dengan cara lain.
Misalnya, pengasinan, pemanisan, pengasapan, dan pengalengan. Pengasinan dilakukan dengan menambahkan garam dalam makanan. Sementara pemanisan makanan dilakukan dengan menambahkan gula.

4. Pelapukan
Kerusakan kayu ditandai dengan adanya lubang-lubang atau lapisannya yang
mulai membubuk. Kerusakan pada kayu tersebut dinamakan pelapukan. Pelapukan kayu lebih cepat terjadi pada kondisi lembap. Kondisi ini membuat kayu melunak. Rayap menjadi lebih mudah memakan kayu. Akibatnya, kayu menjadi keropos dan rapuh.
Pelapukan kayu ini dapat dicegah dengan beberapa cara. Kayu basah dapat dikeringkan menggunakan oven. Kayu kering sebaiknya diletakkan pada tempat kering. Kayu juga dapat dilindungi dengan dilapisi cat atau pernis. Cat atau pernis menjadikan permukaan kayu lebih rapat. Air tidak dapat merembes masuk sehingga kayu tetap kering. Selain itu, pemilihan kayu dapat memengaruhi keawetan. Kayu yang masih muda lebih disukai rayap. Oleh karena itu, kita sebaiknya memilih kayu yang sudah tua.
Selain kayu, batu juga dapat mengalami pelapukan. Batu yang ditumbuhi lumut dapat mengalami pelapukan. Lumut biasanya tumbuh pada batu yang lembap. Contohnya bisa kalian temukan pada dinding-dinding rumah bagian luar. Jika dibiarkan, dinding rumah akan cepat rusak. Dinding menjadi keropos dan rapuh. Oleh karena itu, dinding rumah biasanya dilapisi semen dan dicat. Selain menambah keindahan, cat melindungi dinding dari kerusakan. Sekarang kalian menjadi tahu bebe rapa penyebab pelapuk an. Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga. Ketiganya adalah
pelapukan fisik/mekanik, kimia, dan bio logi.

a. Pelapukan �� sik/mekanik
Penyebabnya antara lain perbedaan suhu yang tinggi dan air. Contohnya, air yang membeku pada celah batuan.
b. Pelapukan kimia
Pelapukan ini disertai perubahan susun an zat pembentuk benda. Contohnya, pelapukan batuan akibat hujan asam.
c. Pelapukan biologis/makhluk hidup
Pelapukan ini diakibatkan oleh tumbuhan dan hewan. Contohnya, lumut menyebabkan
pelapukan dinding bangunan.

Read More ..

Rabu, 30 Desember 2009

Video Pembelajaran

Kita semua yang bercita-cita ingin menjadi guru yang professional nampaknya harus mempunyai kemampuan untuk melakukan pembelajaran yang inovatif. Namun ada sebagian dari kita yang masih belum tau bagaimana cara mempraktekkan suatu pembelajaran yang inovatif . kali ini akan saya tayangkan contoh video yang saya dapatkan dari www.youtube.com tentang pembelaran inovatif IPA. Semoga bermanfaat apabila terdapat kekurangan dalam video ini mahan berikan komentar.

Read More ..

Rabu, 23 Desember 2009

Menjadi Guru Professional



Dalam manajemen sumber daya manusia, menjadi profesional adalah tuntutan jabatan, pekerjaan ataupun profesi. Ada satu hal penting yang menjadi aspek bagi sebuah profesi, yaitu sikap profesional dan kualitas kerja. Profesional (dari bahasa Inggris) berarti ahli, pakar, mumpuni dalam bidang yang digeluti.

Menjadi profesional, berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan seorang ahli, tentunya berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi tidak semua Ahli dapat menjadi berkualitas. Karena menjadi berkualitas bukan hanya persoalan ahli, tetapi juga menyangkut persoalan integritas dan personaliti. Dalam perspektif pengembangan sumber daya manusia, menjadi profesional adalah satu kesatuan antara konsep personaliti dan integritas yang dipadupadankan dengan skil atau keahliannya.

Menjadi profesional adalah tuntutan setiap profesi, seperti dokter, insinyur, pilot, ataupun profesi yang telah familiar ditengah masyarakat. Akan tetapi guru...? Sudahkan menjadi profesi dengan kriteria diatas. Guru jelas sebuah profesi. Akan tetapi sudahkah ada sebuah profesi yang profesional...? Minimal menjadi guru harus memiliki keahlian tertentu dan distandarkan secara kode keprofesian. Apabila keahlian tersebut tidak dimiliki, maka tidak dapat disebut guru. Artinya tidak sembarangan orang bisa menjadi guru.

Namun pada kenyataanya, banyak ditemui menjadi guru seperti pilihan profesi terakhir. Kurang bonafide, kalau sudah mentok tidak ada pekerjaan lain atau sebuah status sosial yang lekat dengan kemarginalan, gaji kecil, tidak sejahtera malah dibawah garis kemisikinan. Bahkan guru ada yang dipilih asal comot yang penting ada yang mengajar. Padahal guru adalah operator sebuah kurikulum pendidikan.Ujung tombak pejuang pengentas kebodohan. Bahkan guru adalah mata rantai dan pilar peradaban dan benang merah bagi proses perubahan dan kemajuan suatu masyarakat atau bangsa.

Mengingat guru adalah profesi yang sangat idealis, pertanyaannya adakah guru profesional itu...? Dan bagaimana melahirkan sosok guru yang profesional tersebut...?

Guru Profesional

Kalau mengacu pada konsep di atas, menjadi profesional adalah meramu kualitas dengan intergiritas, menjadi guru pforesional adalah keniscayaan. Namun demikian, profesi guru juga sangat lekat dengan peran yang psikologis, humannis bahkan identik dengan citra kemanusiaan. Karena ibarat sebuah laboratorium, seorang guru seperti ilmuwan yang sedang bereksperimen terhadap nasib anak manusia dan juga suatu bangsa.Ada beberapa kriteria untuk menjadi guru profesional.

Memiliki skill/keahlian dalam mendidik atau mengajar

Menjadi guru mungkin semua orang bisa. Tetapi menjadi guru yang memiliki keahlian dalam mendidikan atau mengajar perlu pendidikan, pelatihan dan jam terbang yang memadai. Dalam kontek diatas, untuk menjadi guru seperti yang dimaksud standar minimal yang harus dimiliki adalah:

* Memiliki kemampuan intelektual yang memadai
* Kemampuan memahami visi dan misi pendidikan
* Keahlian mentrasfer ilmu pengetahuan atau metodelogi pembelajaran
* Memahami konsep perkembangan anak/psikologi perkembangan
* Kemampuan mengorganisir dan problem solving
* Kreatif dan memiliki seni dalam mendidik

Personaliti Guru


Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik seperti membimbing, membina, mengasuh ataupun mengajar. Ibarat sebuah contoh lukisan yang akan ditiru oleh anak didiknya. Baik buruk hasil lukisan tersebut tergantung dari contonya. Guru (digugu dan ditiru) otomatis menjadi teladan. Melihat peran tersebut, sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan personaliti yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar, karena tugas guru bukan hanya mengajar (transfer knowledge) tetapi juga menanamkan nilai - nilai dasar dari bangun karakter atau akhlak anak.

Memposisikan profesi guru sebagai The High Class Profesi

Di negeri ini sudah menjadi realitas umum guru bukan menjadi profesi yang berkelas baik secara sosial maupun ekonomi. Hal yang biasa, apabila menjadi Teller di sebuah Bank, lebih terlihat high class dibandingkan guru. jika ingin menposisikan profesi guru setara dengan profesi lainnya, mulai di blow up bahwa profesi guru strata atau derajat yang tinggi dan dihormati dalam masyarakat. Karena mengingat begitu fundamental peran guru bagi proses perubahan dan perbaikan di masyarakat.

Mungkin kita perlu berguru dari sebuah negara yang pernah porak poranda akibat perang. Namun kini telah menjelma menjadi negara maju yang memiliki tingkat kemajuan ekonomi dan teknologi yang sangat tinggi. Jepang merupakan contoh bijak untuk kita tiru. Setelah Jepang kalah dalam perang dunia kedua, dengan dibom atom dua kota besarnya, Hirohima dan Nagasaki, Jepang menghadapi masa krisis dan kritis kehidupan berbangsa dan bernegara yang sangat parah. Namun ditengah kehancuran akibat perang, ditengah ribuan orang tewas dan porandanya infrastruktur negaranya, Jepang berpikir cerdas untuk memulai dan keluar dari kehancuran perang. Jepang hanya butuh satu keyakinan, untuk bangkit. Berapa guru yang masih hidup...?

Hasilnya setelah berpuluh tahun berikut, semua orang terkesima dengan kemajuan yang dicapai Jepang. Dan tidak bisa dipungkiri, semua perubahan dan kemajuan yang dicapai, ada dibalik sosok Guru yang begitu dihormati dinegeri tersebut.

Kini, lihatlah Indonesia, negara yang sangat kurang respek dengan posisi guru. Negara yang kurang peduli dengan nasib guru. Kini lihatlah hasilnya. Apabila mengacu pada Human Index Development (HDI), Indonesia menjadi negara dengan kualias SDM yang memprihatinkan. Berdasarkan HDI tahun 2007, Indonesia berada diperingkat 107 dunia dari 177 negara. Bila dibandingkan dengan negara sekitar, tingkat HDI Indonesia jauh tertinggal.Contoh Malaysia berada diperingkat 63, Thailand 78, dan Singapura 25. Indonesia hanya lebih baik dari Papua Nugini dan Timor Leste yang berada diposisi 145 dan 150.

HDI merupakan potret tahunan untuk melihat perkembangan manusia di suatu negara. HDI adalah kumpulan penilaian dari 3 kategori, yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Menjadi jelaslah bahwa, sudah saatnya Indonesia menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan. Apabilah hal ini tidak dibenahi, bukan hal mustahil daya saing dan kualitas manusia Indonesia akan lebih rendah dari negara yang baru saja merdeka seperti Vietnam atau Timor Leste.

Program Profesionalisme Guru

* Pola rekruitmen yang berstandar dan selektif
* Pelatihan yang terpadu, berjenjang dan berkesinambungan (long life eduction)
* Penyetaraan pendidikan dan membuat standarisasi mimimum pendidikan
* Pengembangan diri dan motivasi riset
* Pengayaan kreatifitas untuk menjadi guru karya (Guru yang bisa menjadi guru)

Peran Manajeman Sekolah

* Fasilitator program Pelatihan dan Pengembangan profesi
* Menciptakan jenjang karir yang fair dan terbuka
* Membangun manajemen dan sistem ketenagaan yang baku
* Membangun sistem kesejahteraan guru berbasis prestasi

Read More ..

Kamis, 08 Oktober 2009

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR


Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain karakteristik yang perlu diperhatikan kebutuhan peserta didik. Adapun karakeristik dan kebutuhan peserta didik dibahas sebagai berikut:

Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih – lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata pelajaran serius seperti IPA, Matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).

Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.

Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang bekerja dalam kelompok. Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.

Karakteristik yang keempat anak SD adalah senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentukkonsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, pera jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata angina, dengan cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung setiap arah angina, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui secara persis dari arah mana angina saat itu bertiup.

Di samping memperhatikan karakteristik anak usia SD, implikasi pendidikan dapat juga bertolak dari kebutuhan peserta didik. Pemaknaan kebutuhan SD dapat diidentifikasi dari tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang muncul pada saat atau suatu periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa arah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya, sementara kegagalan dalam melaksanakan tugas tersebut menimbulkan rasa tidak bahagia, ditolak oleh masyarakat dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.

Tugas-tugas perkembangan yang bersumber dari kematangan fisik diantaranya adalah belajar berjalan, belajar melempar mengangkap dan menendang bola, belajar menerima jenis kelamin yang berbeda dengan dirinya,. Beberapa tugas pekembangan terutama bersumber dari kebudayaan seperti belajar membaca, menulis dan berhitung, belajar tanggung jawab sebagai warga negara. Sementara tugas-tugas perkembangan yang bersumber dari nilai-nlai kepribadian individu diantaranya memilih dan mempersiapkan untuk bekerja, memperoleh nilai filsafat dalam kehidupan.

Anak usia SD ditandai oleh tiga dorongan ke luar yang besar yaitu (1)kepercayaan anak untuk keluar rumah dan masuk dalam kelompok sebaya (2)kepercayaan anak memasuki dunia permainan dan kegiatan yang memperlukan keterampilan fisik, dan (3) kepercayaan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, dan ligika dan simbolis dan komunikasi orang dewasa.

Dengan demikian pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan tugas-tugas perkembangan anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan di SD, dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak itu sendiri.

Read More ..